Pada tahun 1985/1986 saat mulai sekolah di lembaga ini, kondisinya jauh berubah. Atap gelaga, dinding pelupu, lantai tanah, bangku pake bambu dibelah dua Hehehehe, semuanya sudah hilang.

Paroki Wudu meliputi desa Mulakoli, Kelimado, Rega, Wolopogo, Ratongamobo, Gero, dan Dhereisa merupakan sebuah kawasan strategis yg berada di bawah kaki Gunung Ebu Lobo. SEBUAH KAWASAN YANG INDAH.
Sebelum gereja ada, kawasan ini memiliki sebuah kekuatan kultural yang dikenal dengan Ulu Lima dan merupakan sebuah kawasan yang disegani bahkan sebelum terbentuknya Swapraja Nage yang pada akhirnya terbentuknya Swapraja Nagekeo, sekaligus sebagai cikal bakal lahirnya Kabupaten Nagekeo.
Kekuatan masa lalu dgn dominan hukum rimba, siapa kuat dia berkuasa telah diganti dgn kekuatan kasih pada saat Paroki Wudu terbentuk. Dari Paroki Wudu, melalui Mosa Laki Ulu Lima, dgn menggunakan filosofi To'o Jogho Waga Sama terbangunlah SMP PATIMURA WUDU yang saat ini diberi nama SMPSK PATIMURA WUDU.
PROFICAT DAN SELAMAT PESTA EMAS.....Dari Urug Rembuk dan Temu Alumni dapat digagas dan disepakati beberpa hal antara lain :
- Pembentukan Ikatan Alumni SMPSK PATIMURA Wudu, dgn pengurus inti dan pengurus cabang, perumusan AD/ART.
- Ditetapkan Dana Abadi Sekolah dari para Alumni dgn besaran Rp 100.000 s/d 500.000 per Alumni per tahun
- Disepakati yang menjadi Alumni adalah semua
mereka yang pernah bersekolah di lembaga pendidikan Patimura baik tamat maupun
tidak tamat.
- Penelusuran dan penetapan status legal sekolah
dgn mengikat 3 kekuatan yaitu Masyarakat, Yayasan Sanjaya Ngada, dan Keuskupan
Agung Ende.
- Pembentukan Yayasan Sanjaya Nagekeo atau
membentuk Yayasan baru sebagai payung hukum lembaga ini
- Mendirikan SMU atau SMK baik swasta atau negeri.
- Perlu menjajaki lahan sekitar sekolah ini utk pengembangan sekolah baik internal SMPSK PATIMURA WUDU dan eksternal SMU/SMK.
Salam...
Penulis : Bpk. Wolfgang Lena